Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Dongeng Timun Emas

Timun Emas


Awal mula dongeng anak, Timun Mas. Maka selamatlah Timun Emas dari kejaran dan santapan raksasa itu. Dengan sekuat tenaga, Timun Mas berjalan menuju ke gubuknya untuk menemui ibunya. Sejak itu, Mbok Srini dan Timun Mas hidup berbahagia.

Nah itulah dongeng Timun Mas, kisah di atas dapat menjadi pelajaran bagi anak untuk selalu ingat bahwa orang yang punya niat jahat seperti raksasa, akhirnya akan mendapatkan celaka. Namun ia justru sangat terkejut saat menemukan bungkusan yang dikiranya berisi seorang bayi, tetapi isinya hanyalah sebutir biji timun. Apa maksud raksasa itu memberikanku sebutir biji timun?ucap Mbok Srini dengan bingung. Kemudian ia segera menanam biji timun itu di ladangnya.

Namun anehnya, tanaman timun itu hanya berbuah satu. Semakin hari buah timun menjadi semakin besar melebihi buah timun pada umumnya. Ketika buah timun sudah masak, Mbok Srini memetiknya timun yang berat dengan susah payah ke gubuknya. Betapa terkejutnya ia ketika membelah buah timun itu.

Ia pun memberi nama bayi itu Timun Mas. Ia merawat dan mendidik Timun Mas dengan rasa kasih sayang hingga tumbuh menjadi perempuan yang cantik. Mbok Srini sangat bangga, karena selain cantik, Timun Mas juga memiliki kecerdasan yang luar biasa dan sifatnya yang baik. Suatu malam, Mbok Srini kembali bermimpi didatangi oleh raksasa yang memberi pesan kepadanya bahwa seminggu lagi ia akan datang menjemput Timun Mas.

Melihat Mbok Srini sering duduk termenung, Timun Mas pun bertanya-tanya dalam hati. Suatu sore, Timun Emas memberanikan diri untuk menanyakan kegundahan hati yang dirasakan oleh ibunya. Bu, mengapa akhir-akhir ini Ibu selalu tampak sedih?tanya Timun Mas. Namun, karena terus didesak, akhirnya ia pun menceritakan asal-usul Timun Mas yang dirahasiakan selama ini.

Rahasia apa, Bu? tanya Timun Mas penasaran. «Belum selesai ibunya bicara, Timun Mas tiba-tiba menyela. Apa maksud, Ibu? tanya Timun Mas. Mendengar cerita itu, Timun Mas menjadi kaget seolah-olah tidak percaya.

Aku sangat sayang kepada Ibu yang telah mendidik dan membesarkan Timun,kata Timun Mas. Mendengar perkataan Timun Mas, Mbok Srini kembali termenung. Ia menyuruh Timun Mas agar berpura-pura sakit.  Karena aku tidak mau menjadi santapannya,jawab Timun Mas.

Keempat bungkusan ini masing-masing berisi biji timun, jarum, garam dan terasi. Setiba di gubuknya, Mbok Srini menyerahkan keempat bungkusan itu dan menjelaskan tujuannya kepada Timun Mas. Ia sudah tidak sabar lagi ingin membawa dan menyantap daging Timun Mas. Dengan tenang, ia memanggil Timun Mas agar keluar dari dalam gubuk.

Tak berapa lama, Timun Emas pun keluar lalu berdiri di samping ibunya. Jika raksasa itu akan menangkapmu, segera lari dan ikuti petunjuk yang telah kusamapaikan kepadamu,Mbok Srini membisik Timun Mas. Baik, Bu!jawab Timun Mas. Melihat Timun Mas yang benar-benar sudah dewasa, rakasasa itu semakin tidak sabar ingin segera menyantapnya.

Ketika ia hendak menangkapnya, Timun Mas segera berlari sekencang-kencangnya.Tak ayal lagi, terjadilah kejar-kejaran antara makhluk raksasa itu dengan Timun Mas.  Setelah berlari jauh, Timun Mas mulai kecapaian, sementara raksasa itu semakin mendekat.
Pertama-tama Timun Mas menebar biji timun yang diberikan oleh ibunya.

Sungguh ajaib, hutan di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi ladang timun. Dalam sekejap, batang timun tersebut menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa itu. Namun, raksasa itu mampu melepaskan diri dan kembali mengejar Timun Mas.pun segera melemparkan bungkusan yang berisi jarum. Namun, raksasa itu mampu melewatinya dan terus mengejar Timun Mas, walaupun kakinya berdarah-darah karena tertusuk bambu tersebut.

Melihat usahanya belum berhasil, Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam lalu menebarkannya. Timun Emas pun mulai cemas, karena senjatanya hanya tersisa satu